Rabu, 15 Februari 2023 10:33 WIB
Editor: Ismail
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN – Ada hal menarik dari agenda Persidangan Sinode Tahunan (PST) dan Konven Pendeta GPIB 2023. Hal menarik itu adalah pemaparan dan diskusi bertopik Gereja dan Mayantara Ibadah di Era Digital. Tema ini menjadi sangat relevan dengan perkembangan mayantara atau ruang virtual dan berbagai aplikasinya saat ini.
Sebagaimana diketahui Gereja Protestan Indonesia di Indonesia Barat (GPIB) akan segera mengadakan perhelatan nasional di Kota Medan. Tepatnya di Gedung Alpha Omega GPIB Immanuel Medan. Musyawarah Pelayanan (MUPEL) GPIB Sumatera Utara akan menjadi Tuan dan Nyonya Rumah Persidangan Sinode Tahunan dan Konven Pendeta GPIB 2023. PST dan Konven Pendeta GPIB Tahun ini akan dilaksanakan pada Tanggal 21-26 Februari 2023 yang akan datang
Majelis Sinode GPIB menyadari perkembangan industri 4.0 yang sangat pesat , menjadi tantangan bagi semua bidang kehidupan manusia. Salah satu perkembangan yang paling pesat adalah keberadaan mayantara (cyberspace) yang merupakan sebuah dunia yang dicirikan oleh hubungan berbagai perangkat yang memungkinkan pertemuan non fisik, serta membentuk nilai-nilai, norma-norma dan konsep tersendiri.
Ketua V Majelis Sinode GPIB, Pnt Robynson Letunaung Wekes, S.H., M.M., menyatakan “Mayantara hadir memuat berbagai aplikasi yang menawarkan ragam fungsi, kemudahan dan kecepatan interaksi serta pertukaran informasi. GPIB menyadari hal ini memberikan banyak manfaat sekaligus tuntutan penguasaan teknologi informasi, kepekaan dan adaptasi untuk memanfaatkannya”.
Penatua Robynson, menguraikan bahwa Gereja dan tata kehidupan berjemaat didalamnya, juga sangat dipengaruhi oleh perkembangan interaksi sosial dalam mayantara. Beliau menegaskan bahwa itulah yang mendorong GPIB merasa perlu untuk selalu memberikan wawasan dalam penguasaan mayantara untuk membangun gereja dan jemaat, terutama melalui Konven Pendeta GPIB tahun 2023 ini.
“Saya memberikan apresiasi yang tinggi atas upaya panitia yang dipimpin Pdt. Johny Alexander Lontoh, tanggap mengadopsi semangat mempersiapkan event ini secara paperless, sebagai langkah memanfaatkan mayantara sebagai wadah informasi selama acara,” ungkap Pnt. Robynson terkait persiapan panitia Persidangan Sinode Tahunan dan Konven Pendeta GPIB 2023.
Secara terpisah Pdt. Johny Alexander Lontoh, M.Th., M.Min., menyatakan kesiapan panitia menghadapi event yang sarat pemanfaatan aplikasi digital ini. “Dimulai dari pendaftaran, pengelolaan akomodasi, pengelolaan materi persidangan, peribadahan dan pengelolaan peserta selama kegiatan dilakukan secara digital dan menggunakan berbagai aplikasi digital,”pungkas beliau.
Terkait Bidang VI Informasi Komunikasi dan Penelitian Pengembangan (Inforkom dan Litbang) yang dibawahi beliau, Pnt. Robynson mengungkapkan, bahwa GPIB dengan jelas memuat tema-tahunan 2022-2023 ini dengan Mengoptimalkan Sinergi Intergenerasional GPIB dengan mengembangkan Kepemimpinan Misioner dalam Konteks Budaya Digital. Maka terkait budaya digital sebagai latar, “Bidang VI Inforkom dan Litbang bertugas mengupayakan pemanfaatan beragam aplikasi yang dapat digunakan untuk memfasilitasi berbagai tugas-tugas missioner gereja. memperkuat layanan berbasis internet seperti arcus, radio dan tv digital GPIB, mendorong ibadah virtual, pemanfaatan aplikasi rapat virtual, pemilihan diaken dan penatua secara online, SBU digital dan marketplace, serta masih banyak inisiasi digital yang akan terus dikembangkan,” pungkas beliau mengakhiri wawancara. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Persidangan Sinode Tahunan dan Konven Pendeta GPIB Akan Kupas Bagaimana Gereja Menguasai Dunia Maya, https://medan.tribunnews.com/2023/02/15/persidangan-sinode-tahunan-dan-konven-pendeta-gpib-akan-kupas-bagaimana-gereja-menguasai-dunia-maya.
Hits: 10